Tugas Consumen Behavior


Faktor yang terlibat dalam pembuatan produk atau iklan:


1) Faktor Eksternal
segmenting, targeting, positioning

Nilai Suatu Brand

Brand merupakan nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.

Brand Image

Brand image dilihat dari asosiasi yang dimiliki orang-orang terhadap suatu brand. Kekuatan brand bergantung pada tingkat kepositifan dan seberapa sering munculnya di benak konsumen. Penting bagi perusahaan untuk mengatur asosiasi macam apa yang dapat dibuat dari sinyal-sinyal yang mereka tunjukkan, sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki identitas brand yang jelas.

Endorsement

Salah satu cara untuk mengenalkan brand adalah dengan menggunakan endorse selebriti. Orang terkenal, seperti selebriti atau atlet menarik perhatian konsumen pada brand dan membantu membentuk persepsi mereka berdasarkan informasi dan image yang dibentuk endorser.

2) faktor Internal (konsumen)

  1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
  3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
  4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

3) product positioning

oduct positioning sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen tentang produk yang ditawarkan. Kembali Kotler (1997:265)menjelaskan beberapa cara
product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju, antara lain:

  1. Penentuan posisi menurut atribut
    Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.

  2. Penentuan posisi menurut manfaat
    Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jamankeemasan koboi Old West.

  3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.

  4. Penentuan posisi menurut pemakai
    Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’.

  5. Penentuan posisi menurut pesaing
    Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.

6.Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya:
Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai ‘taman rekreasi’ tapi sebagai ‘lembaga pendidikan’.

  1. Penentuan posisi harga atau kualitas
    Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens
    dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.

4) brand personality

1) Pertama adalah sincerity (Down-to-earth, family-oriented, small town, honest, sincere, realistic,wholesome, original, cheerful, sentimental and friendly).

Dimensi ini menunjukkan sifat manusia yang tulus. Jika diaplikasikan pada brand, dimensi sincerity atau kesungguhan hati ini mencerminkan bagaimana brand benar-benar menunjukkan konsistensinya dalam memenuhi need (kebutuhan), want (keinginan), dan expectation (harapan) dari konsumen.

Dalam hal ini : Dove mampu menunjukkan orisinalitasnya yang ditunjukkan dalam bentuk kualitas produknya yang bagus, kemasannya yang menarik, dan Dove benar-benar ingin memenuhi kebutuhan konsumennya dengan menunjukkan jati diri pemakainya yang apa adanya. Dan sifat Down-to-earth, family-oriented, small town, honest, sincere, realistic,wholesome, original, cheerful, sentimental and friendly ini sesuai dengan kepribadian Dove.

2) Kedua adalah excitement (Contemporary, independent, up-to-date, unique, imaginative, young, cool, spirited, exciting, trendy and daring)

Excitement artinya kegembiraan, bagaimana sebuah brand mampu memberikan kesenangan pada pemakainya.

Dalam hal ini : Dove mengacu pada elemen up-to-date, unique dan imaginative. Elemen up-to-date, unique menunjukkan kepribadian brand selalu inovasi dengan meningkatkan mutu produknya agar memiliki nilai yang unik di mata konsumennya. Sedangkan eleman spirited dan imaginative menunjukkan kepribadian brand yang penuh inspirasi dan penuh semangat.

3) Ketiga adalah dimensi competence (Reliable, hardworking, sincere, intelligent, technical, corporate, successful,leader and confident).

Dimensi competence ini menunjukkan bahwa suatu brand punya kemampuan untuk menunjukkan keberadaannya di pasar.

Dalam hal ini Dove telah memenuhi element dalam dimensi competence, dimana Dove benar-benar dapat diandalkan (reliable), pandai memenuhi need, want, dan expectation konsumen (intelligent), serta sukses dalam meraih pasar (succcesfull). Ini ditunjukkan dengan banyaknya pengguna/konsumen dari Dove.

4) Keempat adalah dimensi sophisticating (Upper class, glamor, good-looking, charming, feminine and smooth).

Dimensi ini lebih mengacu pada bagaimana suatu brand memberikan nilai bagi konsumennya. Ada dua elemen yaitu upper class dan charming.

Dalam hal ini, kalau dilihat dari segi harga, Dove memang bisa dibilang cukup mahal, kelasnya menengah ke atas. Elemen charming lebih mengacu pada penampilan produk suatu brand.

5) Dimensi yang kelima adalah rugedness (Outdoorsy, masculine, western, tough and rugged)

Dimensi ini menunjukkan bagaimana sebuah brand mampu bertahan di tengah persaingan brand-brand lain. Elemen outdoorsy mengacu pada sifat kokoh dan maskulin, sedangkan tough menunjukkan elemen yang kuat.

Dalam hal ini, Dove menunjukkan bahwa ia mampu bertahan di tengah persaingan brand-brand dengan produk yang sejenis. Ini dibuktikan masih eksisnya Dove di pasar sepatu dunia.

Nama: Ahmad Zaky Hurya Fitrios

Kelas: MB 39 05

MBTI


Leave a Reply